Quantcast
Channel: OLAHRAGA – Dari Garut Untuk Dunia
Viewing all 44 articles
Browse latest View live

Atlet Catur Prestatif Merasa “Disapirakeun” Pemkab Garut

$
0
0

SEJUMLAH talenta prestatif tak sedikit bermunculan dari Kabupaten Garut, salah satunya di bidang olah raga. Dari beberapa cabang olah raga (Cabor) yang ada, catur adalah cabor yang dinilai sangat minim perhatian dari pemerintah. Miniminya perhatian dari pihak terkait, khususnya Pemkab Garut, belum lama ini diakui oleh salah seorang atlit catur prestatif.

Keluhan minimnya perhatian pemerintah ini disampaikan oleh dua orang warga yang behasil meraih medali perak dalam kejurda di Bogor, baru bau ini.

Ida Setianingsih (37) yang merupakan orang tua atlit catue mengaku, saat ia mengantar anaknya Qhirul Nazaha Dikrulloh (7) yang mewakili Kabupaten Garut pada kejurda catur yang berlangsung di Bogor, pada bulan Mei 2016 lalu. Ida menceritakan bagaimana susahnya saat mengikuti kejurda catur selama 6 hari itu.

“Saya sempat merasa iri pada kontingen dari kota lain. Fasilitas yang mereka dapatkan jauh berbeda dengan kontingen dari Garut. Mereka diberikan tempat menginap dan transportasi dari Pemkab nya. Kami hanya naik bis, dan berjalan sejauh 5 kilo meter untuk bisa mencapai lokasi. Bahkan makanan pun kami diberi makanan sisa oleh kontingen lain. Pokonya asa disapirakeun jadi atlit Garut mah,” kisahnya.

Diakuinya, dari awal keberangkatan, harus menggunakan dana pribadi, karena pengurus Percasi Garut tidak mempunyai biaya. Walau dengan keterbatasan, semua atlet dan kontingen tetap mengikuti kejurda hingga bisa mendapatkan medali yang membawa nama baik Kabupaten Garut.

Hal senada disampaikan Edi Sumpena (54) yang juga mempunyai anak beprestasi sebagai atlit catur juga. Selain menceritakan kesedihan saat mengikuti kejurda, seperti kesulitan mencari tempat menginap karena tidak mempunyai biaya. Edi mengakui, jika ada pengurus Percasi Kabupaten lain yang ingin memboyong ke dua atlet berprestasi asal Garut untuk di berikan beasiswa. Kendati demikian, dirinya bersikukuh akan tetap membela nama baik Garut. Bahkan, Edi yang diwawancarai di halaman kantor Bupati Garut, tetap berterima kasih kepada KONI Garut yang sudah memberikan partisipasi seadanya, Rabu (2/11/2016).

“Ya, saat pulang, kami diberikan uang masing-masing Rp 200.000 kepada 5 atlit oleh pengurus Percasi, sebagai uang pengganti yang dikeluarkan para oficial dan atlet yang bertanding, dan itu sangatlah tidak cukup.” Ungkapnya.

Ida dan Edi, kini mengaku kebingungan, pasalnya pada tanggal 27 November 2016 anak anaknya akan menghadapi kejuaraan nasional catur di kota Depok. Sampai saat ini, 2 atlet junior yang akan mengikuti kejurnas belum melakukan registrasi atau pendaftaran, padahal semua atlet dari kota lain sudah selesai.

“Kami berharap, anak anak kami, atlet yang telah mengharumkan nama baik Garut ini mendapatkan perhatian dari pemerintah,” harapnya. (Useu G Ramdani)***

Editor: Kang Cep.

The post

Atlet Catur Prestatif Merasa “Disapirakeun” Pemkab Garut
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.


Ketua PSSI Garut : GOR Ciateul Mirip Gedung Hajatan

$
0
0

TARKA, (GE).- Seperti diberitakan beberapa media belum lama ini, Bupati Garut, Rudy Gunawan bakal memutus kontrak beberapa proyek yang diperkirakan tidak akan selesai pada akhir tahun ini, mengingat progres dari pengerjaannya berjalan lamban. Diantara proyek yang kemungkinan akan diputus tersebut, yakni pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Multifungsi Ciateul-Ciawitali, Garut.

Lambannya pengerjaan pembangunan sarana Gedung Olahraga (GOR) di Kabupaten Garut itu, disesalkan para insan olahraga. Diantaranya diungkapkan oleh Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Garut, H. Deden Rohim.

Pria yang akrab disapa Jiden itu, menyesalkan lambatnya pengerjaan proyek GOR tersebut, mengingat Kabupaten Garut akan menggelar pada akhir bulan Desember nanti, Kabupaten Garut akan mengadakanhajatan besar Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) pada pertengahan Desember nanti.

Diapstikan GOR yang katanya akan jadi kebanggaan warga Garut itu tidak akan dipergunakan sebagai tempat pelaksanaan beberapa cabang olahraga.

“Kalau begini siapa yang rugi? kan insan-insan olah raga juga,” katanya saat ditemui di tempat kerjanya yang berada di Jalan Rancabango, Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Jumat (18/11/2016).

Menurutnya, selain keterlambatan dalam pengerjaannya, ia pun menyesalkan sikap pemerintah dalam hal ini pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang tidak melibatkan stake holder dari pelaku atau insan olah raga termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut dalam perencanaan pembangunan sarana olah raga tersebut.

Jiden menilai, performa GOR yang belum selesai itu masih diluar harapan, dimana GOR yang diperuntukan sebagai venue olahraga, lebih menyerupai gedung untuk hajatan. “ Yang sangat disayangkan itu sikap Pak Kuswendi (Kadispora/red.) yang tidak mau melibatkan insan olahraga, atau KONI dalam merencanakan GOR ini. Kan yang mengerti akan kebutuhan sarana dan fasilitas GOR itu orang KONI, yang akan jadi user, masa bentuk GOR mirip gedung buat hajatan,” sesalnya.
.
Jiden pun menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Garut, yang lebih memilih pengusaha luar Garut untuk pembangunan proyek-proyek besar nan monumental, ketimbang pengusaha pribumi. Padahal kata Deden, pengusaha Garut pun banyak yang berkualifikasi baik, bahkan dipakai oleh perusahaan asing, seperti PT Chevron untuk mengerjakan proyek-proyek besar, yang nilainya puluhan miliar rupiah.

“ Sayangnya pemerintah lebih memilih pengusaha luar Garut, padahal di Garut juga banyak yang sudah berstandar ISO dan dipakai perusahaan asing. Buktinya bagaimana? Ternyata pengusaha dari luar itu kan tidak bisa mengerjakan sesuai waktu.

Menurut pengusaha konstruksi asli Garut ini, hanya Kabupaten Garut lah yang belum memiliki sarana olahraga yang memadai. Padahal letaknya sangat dekat dengan Ibu Kota Jawa Barat,Bandung.

“Di Jawa Barat ini satu satunya yang tidak punya apa apa itu Garut, padahal Garut paling dekat dengan ibu kota Jawa barat, Bandung. Makanya di PON kemarin, Garut hanya jadi penonton, karena tidak ada venue,” katanya.

Ia berharap, dalam memajukan olahraga di Kabupaten Garut, pemerintah harus memiliki perencanaan yang matang, termasuk mengadakan program unggulan. Upaya tersebut diyakininya bisa tercapai apabila sinergitas antara Birokrat, Insan dan organisasi olahraga, termasuk para pengusaha terjalin dengan baik dan komunikasi yang baik. (Jay)***

Editor: Kang Cep.

The post

Ketua PSSI Garut : GOR Ciateul Mirip Gedung Hajatan
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Turnamen Futsal dan Bola Voly Antar Operator Sekolah Se-Jabar Segera Dilaksanakan

$
0
0

BANDUNG, (GE),-  Dalam rangkaian hari lahir forum Operator Pendataan Pendidikan  Seluruh  Indonesia (FOPPSI) Jawa Barat akan gelar turnament Futsal dan Voly ball antar operator.  Dikatakan ketua FOPPSI Jawa Barat Retno Edi Kurniadi, gelaran tournament itu akan dilaksanakan  dari tanggal 1 Desember hingga putaran final 23 Desember  2016 bertempat di Bandung.

Dijumpai di Gedung Dinas Pendidkan Provinsi Jawa Barat, 20 November 2016. Retno mengajak para Operator Pendataan Pendidikan di seluruh Jawa Barat untuk berperan serta dalam turnament ini. Diharapkan kegiatan tersebut didukung oleh semua pihak termasuk seluruh Kepala Dinas Pendidikan Kab kota se Jawa Barat.

“Kami sudah mendapatkan rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat  untuk menyelenggarakan kegiatan ini,“ ujarnya saat mendampingi Kepala Dinas Pendidikkan Jawa Barat Asep Hilman.

Bak gayung bersambut, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Hilman, secara lugas mendukung atas terselenggaranya kegiatan olah raga turnamen bola voli dan futsal tersebut. Namun dirinya mewanti-wanti jangan sampai kegiatan tersebut mengganggu aktivitas pendataan di sekolah.

“Saya kira kegiatannya bagus. Agar silaturahmi antar operator bisa terjaga,” pungasnya. (TAF Senpati)***

The post

Turnamen Futsal dan Bola Voly Antar Operator Sekolah Se-Jabar Segera Dilaksanakan
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Tanpa Dua Pemain Andalan, Persib Optimis Sapu Bersih Kemenangan di Tiga Laga Sisa

$
0
0

GARUT, (GE).- Keikutsertaan Tim Nasional Indonesia dalam ajang Piala AFF Cup 2016 di Myanmar (17 November -19 Desember di Filipina dan Myanmar) membuat sejumlah klub Liga Indonesia harus ditinggalkan para pemain bintangnya. Hal tersebut juga terjadi pada klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat, Persib Bandung.

Saat ini, “Maung Bandung” setidaknya ditinggalkan dua pemain andalannya, Zulham Zamrun dan Rudolf Yanto Basna. Mereka harus meninggal Persib karena dipanggil untuk memperkuat timnas pada turnamen kali ini.

Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman mengatakan, dipanggilnya dua pemain tersebut memang cukup berdampak pada performa tim asuhannya. Namun hal tersebut dikatakannya tak membuat Persib khawatir dalam menentukan strategi permainan.

“ Ya, memang cukup berpengaruh kepada performa tim, namun mereka juga dipanggil karena tugas negara, dan kita harus hargai itu.” Tutur pelatih yang akrab disapa Janur kepada wartawan, Selasa (22/11/2016).

Janur juga mengatakan tidak terlalu kesulitan untuk menemukan pengganti keduanya, karena para pemain yang lain memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dari Zulham dan Basna.

“Tidak terlalu sulit bagi kami, karena kualitas para pemain yang dipersiapkan untuk menjadi pengganti mereka pun tidak terlalu jauh berbeda kualitasnya,” kata Jajang.

Persib sendiri masih menyisakan 3 Pertandingan di ajang Indonesia Soccer Championship 2016, yang terdekat mereka akan bertandang ke markas Persela Lamongan, Sabtu(26/11/2016) mendatang. Meskipun tidak diperkuat 2 bintangnya yang memperkuat timnas, Persib Bandung menargetkan menyapu bersih kemenangan di 3 laga akhir.

“Tentunya kami ingin sapu bersih kemenangan di 3 laga akhir ini. Paling tidak bisa memperbaiki posisi kami di klasmen, meskipun tanpa Basna dan Zulham” ujarnya.

Kini Persib tercecer di posisi 8 klasmen sementara di Indonesia Soccer Championship , dengan mengumpulkan poin 44 dari hasil 12 kali menang, 8 kali seri dan 8 kekalahan. Tertinggal 11 poin dari pucuk pimpinan klasmen, Arema Cronus. (KIM)***

Kang Cep.

The post

Tanpa Dua Pemain Andalan, Persib Optimis Sapu Bersih Kemenangan di Tiga Laga Sisa
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Jalan Santai, Meriahkan HUT PGRI di Wanaraja

$
0
0

WANARAJA, (GE).- Rabu pagi (23/11/2016) area alun alun Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut tampak membiru. Saat itu, sekitar 2000 orang dengan mengenakan kaos yang sama merupakan peserta jalan sehat menyambut HUT PGRI tingkat Kecamatan Wanaraja. Acara tersebut sekaligus mengakhiri rangkaian kegiatan yang telah dihelat PGRI sejak Oktober (2016) lalu.

Kemeriahan acara puncak HUT PGRI ke 71 cabang Wanaraja ini, makin terasa saat disuguhkanya beberapa kreasi seni dan olahraga. Seperti alunan tembang memories oleh Amud Kusmiadi, S.Pd., dan pertunjukan tim senam PGRI yang tampil apik dan menghibur.

Dalam kesempatan itu, Camat Wanaraja Drs. Nurodin yang selalu hadir dalam setiap kegiatan, didaulat melepas seluruh peserta yang didominasi kaum guru dan pelajar tersebut.

Menurut Mamat S.Pd., selaku ketua PGRI Kecamatan Wanaraja, gelar acara jalan sehat kali ini terselenggara berkat kerjasama apik seluruh komponen pendidikan dengan dukungan penuh muspika setempat, serta seluruh pihak yang memiliki kepedulian.

“Acara ini merupakan rangkaian acara puncak setelah sebelumnya usai digelar beberapa kegiatan sejak sebulan lalu. Peserta cukup antusias, kita sediakan tiket 2000 lembar, semuanya habis, ” tukasnya.

Diungkapkannya, kegiatan ini juga merupakan hasi kerjasma pihak panitia dengan bank BIJ. Untuk mnyemarakan kegiatan jalan santai ini, panitia menyediakan sejumlah hadiah dan doorproze.

“Ada juga beberapa hadiah utama dan dorprise. Jalan sehat ini sesuai agenda PGRI agar di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Dengan olah raga ini tubuh menjadi sehat. Terima kasih untuk para guru, kepala sekolah, Muspika dan sponsor. Berkat kerjasamanya acara ini bisa sukses terselenggara.” Tuturnya. (DONI MELODI SURYA)***

Editor: Kang Cep.

The post

Jalan Santai, Meriahkan HUT PGRI di Wanaraja
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Koni Jamin Kesiapan Gelaran Porkab 100 Persen

$
0
0

GARUT, (GE).– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut, memastikan gelaran Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kabupaten Garut tahun 2016 ini yang rencananya digelar pada tanggal 23 hingga 31 Desember 2016 siap dilaksanakan.

Ketua Koni Kabupaten Garut H Ato Hermanto menegaskan, semua persiapan untuk gelaran ajang olahraga terbesar di Kabupaten Garut ini telah 100 persen siap dilaksanakan.  Rencananya, pembukaan dan penutupan event olahraga ini akan dilaksanakan di SOR Merdeka Kerkhof. “SOR Merdeka Kerkof bakal menjadi tempat pembukaan juga sekaligus penutupan multi even olahraga terbesar di Kabupaten Garut yang diikuti sebanyak 42 peserta dari 42 kecamatan,” jelas H. Ato.

H Ato menyampaikan, Koni telah menyusun kepanitiaan untuk pelaksanaan Porkab ini dalam rapat yang dipimpin langsung oleh dirinya dengan didampingi wakil ketua H Deden Sofyan serta Sekretaris Umum Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin. Adapun yang ditunjuk menjadi ketua pelaksana Porkab adalah Drs Ade Hendarsyah dengan wakil ketua Drs H Eutik Karyana, Haryono H Ahmad Ayub serta sekretaris umum Rizal Syam dengan bendahara umum H Maksum.

Selain membentuk panitia, menurut H Ato pihaknya juga telah menetapkan logo Porkab 2016 dengan tema “Memperkokoh Komitmen Meraih Prestasi Terbaik di Porda Tahun 2018 menuju Kabupaten Garut yang Bermartabat” dengan tagline “Garut Hebat Garut Bermartabat”.

Dengan telah selesainya semua tahapan persiapan, menurut H Ato saat ini pihaknya tinggal menunggu komitmen dari Pemkab Garut untuk segera merealisasikan dana untuk pelaksanaan Porkab. Karena, sampai saat ini soal dana Pemda masih belum memberikan kejelasan.

H Ato melihat, dukungan dari Pemkab dalam pelaksanaan Porkab ini, merupakan bagian dari rencana strategis yang telah disepakati pemerintah dalam upaya membangun olahraga. Selain itu, tahun ini juga merupakan tahun apresiasi pemerintah daerah terhadap para pelaku dan pemerhati olahraga di Garut.

H Ato juga menyayangkan, pada tahun 2015 lalu yang dicanangkan sebagai tahun penataan sarana dan prasarana olahraga di Garut tidak bisa terlaksana maksimal. Karena, pembangunan SOR Merdeka Kerkhof sebagai pusat aktivitas olahraga di Garut tidak bisa terealisasi. “Jika seandainya KONI diberi keleluasaan untuk melakukan penataan SOR Merdeka, kita yakin tempat itu akan menjadi titik awal kebangkitan olahraga Garut,” ungkapnya.

H Ato berharap, ajang Porkab ini bisa dijadikan momentum terbaik, terutama bagi para pengurus cabor. Agar menyusun rencana dan program kerja ke depan, guna menyongsong tahun restrukturisasi olahraga. “Disitulah nanti kita bisa melihat, target seperti apa yang kita inginkan di ajang Porda XIII nanti di Bogor,” tegasnya.

Oleh karenanya, H Ato mempersilahkan para pengurus cabang olahraga untuk menyusun program kerjanya dengan membangun kreativitas dan inovasi tanpa harus mengandalkan dana dari pemerintah.

The post Koni Jamin Kesiapan Gelaran Porkab 100 Persen appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

SDN Wanaraja 3 Raih Penghargaan Kontestan Senam PGRI Terbaik 2016

$
0
0

WANARAJA, (GE).- Tim senam SDN Wanaraja 3 yang beranggotakan 15 orang siswa berhasil meraih juara 1 pada lomba senam menyambut kemeriahan milad PGRI pekan lalu. Hasil itu diperoleh setelah panitia secara resmi mengumumkannya pada upacara HUT KOPRI dan Hari Guru Nasional ke 71 dialun Alun Kecamatan Wanaraja, Selasa pagi (29/11/2016).

Suasana uporia kegembiraan terpancar tidak hanya dari para murid, namun seluruh pelaksana tekhnis pendidikan SDN Wanaraja 3 termasuk Kepala Sekolah, Lilis Rohayati, S.Pd. Sebelumnya saat lomba, ada sebanyak 31 tim peserta yang mewakili sekolah masing masing. Namun setelah diumumkan oleh ketua PGRI, tim yang dilatih intensif oleh guru olahraga SDN Wanaraja 3, Denden S.Pd.I, akhirnya berhasil menyisihkan puluhan peserta lainya.

Hal ini diakui Denden, cukup menjadi kejutan mengingat persiapan yang tergolong singkat hanya beberapa minggu saja. Namun demikian , Dirinya sangat bersyukur atas raihan juara yang didapatnya.

“Kemarin kita hanya beberapa mingu saja punya waktu dari mulai tahap seleksi, berlatih sampai ke hari perlombaan. Sebetulnya juga posisi saya adalah operator sekolah yang dipercayai oleh ibu Kepala untuk melatih anak anak karena guru olah raga kebetulan sudah berpindah tugas.

Namun selama berlatih kita selalu tekankan mental juara kepada anak anak. Sehingga apa yang diperagakan saat lomba, mereka tampil begitu semangat penuh motivasi.

Gelar juara ini menjadi awal yang baik. Kita dari seluruh tenaga pendidik SDN wanaraja 3 sangat bersyukur.

Harapan saya semoga pada cabang ini khususnya, dapat menjadi ungulan dan mempertahankan gelar juara lagi ditahun tahun berikutnya. Terimakasi buat anak anak yang telah tampil maksimal mengangkat pamor sekolah. Ibu Kepala Sekolah juga, terimakasih atas mandat dan kepercayaan sehingga piala juara lomba senam ini bisa kita raih. (Doni Melodi Surya)***

Editor: Kang Cep.

The post

SDN Wanaraja 3 Raih Penghargaan Kontestan Senam PGRI Terbaik 2016
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Persigar Siap Ladeni Klub Liga Super Malaysia di Stadion Jayaraga

$
0
0

GARUT, (GE).- Klub kebanggan warga Garut, yakni Persigar (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Garut ) siap menjamu T-Team F.C, dalam laga uji coba yang rencananya akan digelar di Stadion Jayaraga Garut,  Senin, (5/12/2016) mendatang.  Pertandingan persahabatan kontra klub asal Malaysia ini merupakan debut pertama Persigar dalam laga internasional.

Ketua Umum Persigar Garut, Dadang Djohar Arifin, menyampaikan rasa optimistismenya. Dadang menegaskan, para pemainnya dapat mengimbangi tim asuhan coach Rahmad Darmawan tersebut. Pengalaman menahan imbang  tim elite ISL Maung Bandung 3:3, beberapa waktu lalu, menjadi motivasi tersendiri  bagi para pemain Persigar.

“Ya, kami optimis bisa mengimbangi permainan Klub Malaysia nanti. Memang ini merupakan pertandingan internasional pertama. Kita akan tampilkan permainan terbaik,” tandasnya, Jumat (9/12/2016).

Dadang mengaku, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk mempersiapkan Stadion Jayaraga. Menurutnya pembenahan dilakukan karena lapangan sepak bola Jayaraga masih belum ideal untuk menggelar pertandingan kelas internasional.

” Kami sudah koordinasi dengan Pemkab Garut, sejumlah instansi seperti Binamarga dan Pertacip (Perumahan Tata Ruang dan Cipta Karya/ red.), sedang melakukan perbaikan,” tuturnya.

Dari informasi yang diterimanya, Rahmad Darmawan akan membawa para pemain terbaik Malaysia berikut pemain asing dalam klub yang masuk Liga Super Malaysia itu.

“Mereka bukan tim sembarangan. Persiapan tim kami sendiri sudah dilakukan sejak jauh hari. Kami percaya, anak-anak bisa tampil dengan baik. Beberapa pertandingan-pertandingan sebelumnya menghasilkan hasil yang baik juga, misalnya menahan imbang Persib Bandung beberapa waktu lalu, mengalahkan tim dari Karawang 6:0, dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, pelatih Persigar, Adnan, belum bisa memastikan apakah pihaknya akan memanggil pulang para pemain asal Garut yang merumput di luar daerah. “Sudah ada pembahasan dengan pengurus, namun belum pasti apakah mereka akan dimasukan ke dalam skuad di laga uji coba nanti atau tidak. ” Katanya.

Sementara itu, Adnan sendiri enggan membeberkan strategi skuad yang diarsitekinya dalam meladeni T-Team F.C. “Kita lihat saja nanti,” tukasnya. (Tim GE)***

 Editor: Kang Cep.

The post

Persigar Siap Ladeni Klub Liga Super Malaysia di Stadion Jayaraga
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.


Tim Liga Super Malaysia Tiba di Garut Hari Ini, Siap Hadapi Tantangan Persigar

$
0
0

GARUT,(GE).- Pelatih Tim Trengganu FC, atau T Team dari negeri jiran Malaysia, Rahmad Darmawan, mengatakan siap meladeni tim kebanggaan warga Garut, Persigar di stadion Jayaraga Garut, Senin (05/12/2016).

“ Kami siap menghadapi Persigar di Jayaraga dengan kondisi lapangan yang ada. Karena dulu saya pernah bawa Persikota Tangerang ke Jayaraga,” ujar mantan pelatih Timnas Indonesia dan Persija Jakarta itu, saat dijumpai sejumlah awak media di Rumah Makan Astro , Jalan Ciledug Garut, Sabtu (03/12/2016).

Lebih jauh Rahmad Darmawan, menjelaskan, kedatangannya ke Kota Dodol ini, dalam rangka berlibur dan ingin bersilaturahmi dengan warga Garut, karena saat ini kompetisi sepakbola tertinggi di Malaysia, yakni Malaysia Super Legue tengah rehat jelang kompetisi bergulir pada Tahun 2017 mendatang.

“ Kompetisi di Malaysia sedang berhenti jelang kompetisi yang akan bergulir Januari tahun depan. Sengaja seluruh pemain saya boyong ke sini untuk bersilaturahmi dengan warga Garut, yang baru mengalami musibah banjir. Oleh karena itu pertandingan nanti untuk menghibur warga Garut,” katanya.

Pelatih dengan pangkat terakhir sebagai Mayor di TNI itu, mengungkapkan pula kalau dirinya banyak pengalaman indah dengan beberapa mantan anak buahnya asal Garut, seperti Giman Nurjaman, Nyangnyang, Zaenal Arif, Nova Zaenal dan lainnya.” Banyak pemain asal Garut yang pernah bekerja dengan saya di klub,” ucapnya.

Rahmad yang didampingi Ketua Persigar Garut, H. Dadang Johar Arifin, juga menuturkan kalau Garut ini memeiliki bayak bibit pesepakbola handal yang menjadi asset penting untuk kemajuan sepak bola Garut.

Sementara itu Ketua Persigar, H. Dadang mengaku gembira dengan sudah hadirnya rombongan Tim Trengganu FC di Garut.” Alhamdulillah seluruh pemain dan pelatih sudah datang saya gembira. Senin nanti kami akan berguru kepada pemain dan pelatih, untuk membenahi Tim Persigar, karena kami juga ingin masuk ke Divisi Utama PSSI,” tandasnya.

Rencananya Minggu pagi para pemain T Team akan berlatih di lapang Sepakbola Makorem 062 Tarumanegara. Selepas latihan mereka akan diterima oleh Bupati Garut di Pendopo untuk jamuan makan siang pada Pk. 14.00. WIB. (Jay)***

Edior: Kang Cep.

The post

Tim Liga Super Malaysia Tiba di Garut Hari Ini, Siap Hadapi Tantangan Persigar
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Makan Konate Rindu Atmosfir Persib, Inikah yang Dinamakan CLBK

$
0
0

GARUT, (GE).- Dukungan “Bobotoh” terhadap tim kesayangannya Persib Bandung, membuat kesan tersendiri bagi tiap pemain yang pernah berlabuh di klub kebanggaan rakyat Jawa Barat ini. Salah satunya Makan Konate. Meski ia sudah merumput bersama tim barunya T-Team FC di Malaysia namun hatinya masih menyangkut di Bandung.

Tadi sore, garut-express.com mendapatkan kesempatan berbincang dengan Konate. Rencananya besok Senin (5/13/2016) sore T-Team FC bakal bertanding melawan klub kebanggaan Kabupaten Garut Persigar. Laga akan dihelat di Stadion Jayaraga pukul 15.00 WIB.

Pada sesi wawancara, Konate tak ragu mengungkapkan kecintaannya terhadap Persib. Bahkan menurutnya Cinta Lamanya Bersemi Kembali (CLBK) saat dirinya menginjakkan kaki di Garut untuk yang ketiga kalinya.

Pernyataan itu, sekaligus menyiratkan Konate ada peluang untuk bermain kembali bersama Persib. Hanya saja Konate masih malu-malu untuk mengungkapkan seberapa besar peluangnya untuk merumput bersama tim Maung Bandung.
“Saya kangen sama bobotoh. Kangen sama Persib juga. Insya allah musim depan bisa balik (bergabung dengan Persib),” ujar Konate usai bertemu dengan Bupati Garut di Rumah Dinas Bupati, Minggu (4/12/2016). (Farhan SN)***

The post Makan Konate Rindu Atmosfir Persib, Inikah yang Dinamakan CLBK appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Kepindahan Konate ke Persib Terganjal, Ini Penyebabnya

$
0
0

GARUT, (GE).- Kedatangan Konate bersama timnya T-Team FC ke Garut untuk menjajal pertandingan melawan Persigar Garut di Stadion Jayaraga dalam persiapan pramusim. Atmotsfer Bobotoh juga ingin kembali dirasakan Konate dalam laga yang digelar Senin (5/12/2016) sore pukul 15.00 WIB.
“Saya sudah pernah datang ke Garut. Ke sini (Garut) sudah dua, tiga kali bersama Persib. Sekarang datang lagi bersama tim saya sekarang,” ucap pemain yang pernah menjuarai Liga Indonesia bersama Persib itu.
Diakui Konate, memang sudah ada komunikasi dengan Persib tentang kemungkinan untuk kembali. Sejak satu pekan lalu, Manajer Persib, Umuh Muchtar sudah menghubunginya. Namun semua itu baru sebatas pembicaraan informal.
“Haji Umuh sama pemain sekitar satu minggu lalu sudah ada komunikasi. Melalui WhatsApp dan lain-lain. Masih komunikasi saja. Untuk (kembali) bermain belum,” katanya.
Menurut Konate, permainan di Indonesia dan Malaysia sama saja. Hanya iklim suporter yang sangat berbeda. Di Indonesia, khususnya Persib, dukungan suporter lebih banyak. Hal tersebut yang membuatnya rindu dengan suasana permainan sepak bola Indonesia.
“Belum pasti untuk kembali lagi ke Persib. Lihat kedepannya saja untuk main di Persib,” ujarnya.
Pelatih T-Team FC, Rahmad Darmawan, memiliki keinginan untuk mempertahankan semua pemainnya yang akan mengikuti kompetisi kasta tertinggi di Malaysia musim depan. Semuanya tergantung pemain untuk bertahan atau pindah ke klub yang lain.
“Saya tak pernah untuk membujuk pemain (pindah atau bertahan). Kalau mau tinggal dia harus enjoy, senang. Kalau mau main dengan klub lain saya tak akan halangi,” ucap RD sapaan akrabnya.
RD mengaku keinginannya untuk mempertahankan Makan Konate. Namun semuanya kembali lagi kepada pemain tersebut. RD menegaskan, jika dia tak akan menghalangi para pemainnya yang ingin pergi.
Diakui RD, ia sudah mendengar selintingan jika Konate telah diincar beberapa tim dari Indonesia. Seperti Persib Bandung dan Barito Putera. Apalagi Konater pernah main di kedua tim itu.

“Selebihnya saya serahkan kepada pemain,” kata RD.

Keibginan RD untuk mempertahankan keutuhan timnya akan menjadi ganjalan bagi Persib untuk mendatangkan kembali salah satu pemain terbaiknya. Bersama Konate, Persib Bandung pernah meraih kesuksesan menjuarai Liga Super Indonesia. (Farhan SN)***

The post Kepindahan Konate ke Persib Terganjal, Ini Penyebabnya appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Bermain dengan Tempo Tinggi, Persigar Imbangi Tim Liga Super Malaysia

$
0
0

GARUT,(GE).- Pertarungan sengit dengan tempo tinggi terjadi kala tim kebanggan masyarakat Garut, Persigar menjamu tamunya tim asal Liga Super Malaysia T-Team, di Stadion Jayaraga, Senin (5/12/2016) siang.

Dalam pertandingan yang memakai sistim 3 x 30 menit tersebut, kedua tim menunjukan kemampuan terbaiknya. Jual beli serangan tak terelakan, Persigar yang diperkuat beberapa mantan pemain nasional seperti Edi Hafid, Cucu Hidayat, Boy Jati Asmara, dan Tugi Hadi terus mencoba mendobrak pertahanan T-Team yang dikawal mantan pemain Sriwijaya FC Abdoulaye Maiga.

Sementara itu, gol baru tercipta saat memasuki babak ke-3 pertandingan. T-Team unggul terlebih dahulu melalui gol pemain seleksi asal Kamerun bernomor punggung 17. Namun keunggulan tersebut tak bertahan lama, 15 menit jelang pertandingan berakhir, pemain muda asal Garut yang pernah mewakili Indonesia dalam ajang pencarian bakat salah satu brand sepatu ternama dunia, Meydi Rifky berhasil mencetak gol penyeimbang dengan memanfaatkan bola rebound hasil sepakan mantan pemain Persitara, Boy Jati.

Seusai pertandingan pelatih kepala T-Team, Rahmad Darmawan mengatakan, dirinya tidak terlalu memikirkan hasil pertandingan. Ia mengatakan pertandingan ini hanya untuk ajang penampilan pemain muda timnya dan beberapa pemain asing yang sedang dalam proses seleksi.

Alhamdulillah, pertandingan lancar, saya tidak kecewa dengan hasil akhir. Yang utama kita hanya memberi jam terbang bagi para pemain U-20 yang kita promosikan ke tim senior. Ajang ini juga untuk memantau para pemain asing, yang masih dalam proses seleksi,” ujar Rahmad Darmawan. (Aden)***

Editor: Kang Cep.

The post

Bermain dengan Tempo Tinggi, Persigar Imbangi Tim Liga Super Malaysia
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Isu Kepindahan Makan Konate Makin Santer, RD Siapkan Pengganti

$
0
0

GARUT,(GE).-Isu kepindahan Makan Konate ke Persib Bandung makin santer saja. Konate belakangan disukan akan kembali berkostum Persib dalam Kompetisi Indonesia musim 2017 mendatang. Isu akan hengkangnya Konate ini membuat menejemen T-Team bergerak cepat mengantisipasi hal tersebut.

Beberapa nama pemain asing diposisi yang sama dengan Konate yaitu Gelandang Serang, mulai masuk dalam daptar transfer menejemen. Hal tersebut terbukti kala Tim yang diarsiteki mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, Rahmad Darmawan (RD) ini menjalani laga uji coba dengan klub asal Garut, Persigar, di stadion Jayaraga Senin (5/12/2016).

Dalam laga yang berkesudahan dengan skor imbang 1-1 ini, terlihat 3 pemain asing yang berposisi sebagai gelandang turut diturunkan coach RD, diantaranya adalah pemain Uzbekistan Pavel Solomin, dan seorang pemain seleksi asal Kamerun.

” Tadi kita mainkan beberapa pemain binaan klub yang saya coba pasang di tim senior, kita juga coba beberapa pemain asing, namun mereka masih dalam tahap seleksi” ucap RD.

Menanggapi hal tersebut, Makan Konate menanggapinya dengan santai. Terkait isu comeback-nya ke Persib, ia mengatakan, hal tersebut biasa terjadi di dalam sepak bola dan meminta agar semua pihak khususnya bobotoh untuk bersabar.

“Alhamdulillah, saya sudah ada kontak dengan menejemen, tapi itu hanya sebatas via telepon saja, belum ada pembicaraan resmi, kita gak pernah tau apa yang terjadi, semua hal pasti bisa. sabar saja dan tunggu,” tegasnya.

Ditempat terpisah, pelatih Persib Djajang Nurjaman mengatakan, dirinya masih merahasiakan siapa saja pemain yang ia buru. Karena masih menunggu keputusan terkait kontraknya di Persib. Dirinya juga tidak menampik jika Persib menaruh ketertarikan kepada Konate.

“Belum bisa kita sebutkan siapa saja yang kita buru, kalo untuk Konate, Kita terus jalin komunikasi intensif, nanti sajalah tunggu, kalau sudah waktunya, pasti kita akan share juga ke media,” ungkapnya. (Aden) ***

Editor: Kang Cep.

The post

Isu Kepindahan Makan Konate Makin Santer, RD Siapkan Pengganti
appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Lolos 8 Besar Liga 3, Persigar Berharap Tempat Pertandingan Netral

$
0
0

GARUT, (GE).- Persigar masuk jajaran tim elit peserta babak 8 Besar Super Jagoan Bola Pasundan (Jalapa) Liga 3 wilayah Jawa Barat. Kepastian itu setelah “Maung Sancang Garut” berhasil mengalahkan Persikab Kabupaten Bandung dengan skor 6-5 lewat drama adu finalti di Stadion Mashud Wisnu Saputra Kabupaten Kuningan, Senin (18/9/2017) lalu.

Adapun tujuh tim lainnya adalah, Bina Putra Cirebon, PSB Bogor, Patriot Bekasi, PSKC Kota Cimahi, Maung Anom Kota Bandung, Maung Bandung, dan Bandung Barat United.

Di babak 8 besar, Persigar akan menghadapi juara grup L, tim Kabupaten Bandung Barat United. Manager Persigar, Dadang Johar Arifin memastikan timnya akan menambah pemain baru terutama untuk pemain depan. Karena sejauh ini Persigar tidak memiliki pemain dengan posisi striker murni setelah dua pemain andalannya dibekap cedera.

“Soal pemain akan diurus oleh tim pelatih,” kata Dadang di base camp Persigar, Jalan Pembangunan, Kec. Tarogong Kidul, Minggu (24/9/2017).

Disamping memperkuat kerangka tim, pengurus Persigar tengah mengupayakan sejumlah langkah dalam rangka menghadapi babak 8 besar itu. Diantaranya sudah malayangkan surat keberatan kepada Asprov PSSI Jawa Barat agar tidak menggunakan lagi wasit yang memimpin pertandingan saat Persigar kontra tim Maung Anom Bandung.

“Soalnya wasit itu sudah jelas-jelas merugikan tim kami. Masa handball di dalam kotak finalti bisa ditarik keluar jadi tendangan bebas. Makanya kami mengirimkan surat keberatan kepada Asprov PSSI Jawa Barat,” kata Dadang.

Selain itu, pihak Persigar juga meminta kepada panitia pelaksana agar tempat pertandingan babak delapan besar kontra Bandung Barat United dilaksanakan di tempat netral. Jika tidak di Banjar, misalnya di Tasikmalaya.

Babak 8 besar sendiri semula akan mulai digelar pada Sabtu-Minggu, 23-24 September 2017. Namun ditunda karena masih menunggu adanya banding atau tidak dari kontestan babak 16 besar. Jika ada tim yang melakukan banding maka jadwal akan ditentukan setelah proses dan hasil banding selesai.

Dikatakan Dadang, sebelumnya pihaknya menerima informasi akan bertanding melawan tim Kabupaten Bandung Barat United di Lapangan Arca Manik, Sabtu (23/9), tetapi dibatalkan. Pihaknya sekarang menunggu informasi lanjutan dari Asprov PSSI Jawa Barat.(Alle)***

The post <center>Lolos 8 Besar Liga 3, Persigar Berharap Tempat Pertandingan Netral<center> appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Indikasi Korupsi? Penyelenggaraan Haornas di Garut Dobel Anggaran

$
0
0

GARUT (GE).- Hari olahraga nasional (Haornas) di Kabupaten Garut mendapat respon negatif dari para pesertanya. Kenapa tidak, anggaran Haornas yang telah diakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam praktiknya panitia penyelenggara (Dispora) malah memungut biaya pendaftaran kepada peserta.

“Baru sekarang penyelenggaraan Haornas harus bayar. Padahal tahun sebelumnya engga,” ujar Nurdin, salah seorang atlet futsal, saat ditemui di lapang Pesona, Kamis (5/10/17).

Ia mengaku dipungut biaya pendaftara sebesar Rp 250 ribu. Padahal sepengetahuannya, penyelenggaraan Haornas telah dibiayai Pemkab Garut.

“Kalau begini caranya dobel anggaran dong. Itu tak boleh dilakukan,” kata Nurdin.

Nurdin berharap, Dispora mau transfaran terkait anggaran penyelenggaraan Haornas. Jangan sampai Dispora mengambil keuntungan dari momen kebangkitan olahraga ini.

Sementara itu, Sekjend Garut Governance Watc (GGW), Yuda Ferdinal, mengatakan setiap kegiatan tentunya telah direncanakan dengan baik. Jadi tidak mungkin pemerintah memberikan anggaran kegiatan yang tekor.

“Saya jadi curiga dengan pengelolaan keuangan Dispora. Jangan-jangan ada permainan,” ujar Yuda.

Yuda berharap Dispora mau transparan terkait anggaran penyelenggaraan Haornas. Pasalnya kalau dobel anggaran tentu nantinya jadi rancu.

“Nanti bentuk laporannya mau seperti apa? Kalau yang termaktub dalam APBD sangat mudah diawasi tapi kalau pungutan seperti yang dilakukan Dispora tentunya jadi liar,” ungkapnya.

Terkait persoalan ini, GGW berjanji akan turun tangan melakukan investigasi. Ia mencurigai ada tindak pidana korupsi dalam pungutan penyelenggaraan Haornas di Garut. (Farhan SN)***

The post <center>Indikasi Korupsi? Penyelenggaraan Haornas di Garut Dobel Anggaran<center> appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.


Penyelenggaraan Haornas di Garut Dobel Anggaran, ini Jawaban Kadispora

$
0
0

GARUT (GE).- Penyelenggaraan Haornas yang dibiayai dari Alokasi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 100 juta, namun pada praktiknya masih melakukan pemungutan uang pendaftaran kepada peserta. Besarnya pungutan bervariasi antara Rp 50 ribu sampai Rp 250 ribu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Garut, Kuswendi, membenarkan adanya penarikan biaya pendaftaran tersebut. Menurutnya pemungutan itu akan digunakan untuk menutupi kekurangan anggaran yang ada dalam APBD.

“Memang kita memungut biaya Rp 250 ribu untuk peserta futsal dan Rp 50 ribu untuk peserta catur. Sementara Cabor lainnya saya kurang tahu,” ujar Kuswendi kepada “GE” saat ditemui di lingkungan Gor Pesona, Jalan Proklamasi, Kamis (5/10/17).

Menurutnya anggarannya di APBD murni Rp 50 juta dan perubahan Rp 20 juta. Total anggaran Haornas Rp 70 juta.

“Anggarannya kan ada diperubahan. Jadi penyelenggaraan ini dari dana talangan dulu,” kata Kuswendi.

Setelah dilakukan penghitungan, ternyata anggaran yang ada dalam APBD masih kurang. Jadi sisanya harus ditutupi dari uang pendaftaran.

Kuswendi menandaskan praktik serupa telah dilakukan pada kegiatan “napak tilas” hari jadi Garut. Ia berjanji akan membuka pagu anggaran secara terbuka.

“Nanti akan saya laporkan mana uang yang dari APBD dan mana uang yang dari pendaftaran,” tuturnya.

Ia meyakinkan tindakannya ini tak akan menimbulkan masalah. Pasalnya pemungutan pendaftaran telah sesuai dengan komitmen peserta yang akan mendaftar.

“Lagipula, uangnya bukan dari peserta. Pasti dari dinas,” pungkasnya. (Farhan SN)****

The post <center>Penyelenggaraan Haornas di Garut Dobel Anggaran, ini Jawaban Kadispora<center> appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Indikasi Korupsi? Anggaran Haornas Rp 100 juta, Ngakunya Hanya Rp 70 juta

$
0
0

GARUT (GE).- Kebijakan anggaran di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kembali menjadi sorotan publik. Setelah gagal membangun sarana olahraga yang memadai, kini Dispora disorot terkait anggaran penyelenggaraan Hari Olahraga Nasional (Haornas).

Anggaran penyelenggaraan Haornas tercatat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Garut sebesar Rp 100 juta. Belum lagi untuk pengadaan piala semua kegiatan di Dispora dalam setahun sudah dicadangkan dalam APBD sebesar Rp 157 juta.

Namun pada praktiknya penyelenggaraan Haornas yang diselenggarakan selama dua hari malah memungut lagi biaya dari peserta. Sehingga penyelenggaran Haornas dibiaya dari dua anggaran “dobel anggaran”.

Menanggapi hal tersebut anggota Masyarakat Peduli Anggaran Garut (Mapag), Haryono, mengatakan Dispora telah melakukan kekeliruan. Jadi menurutnya, Dispora wajib membuka pagu anggaran ke publik agar semuanya bisa jelas.

(Kalau mengarah ke ranah korupsi tentunya harus diinvestigasi lagi. Namun jika dilihat dari caranya ini sudah salah kaprah,” ujar Haryono.

Menurutnya, kalau semua dinas berbuat seperti ini tentu bahaya bagi keuangan Pemkab Garut. Pasalnya, semua kegiatan tentunya sudah direncanakan dengan matang. Sehingga diakomodir dalam APBD. Jika tiba-tiba mengeluh kurang anggaran lalau menghalalkan segala cara tentunya tidak baik. Malah cenderung mengarah ke ranah korupsi atau pungutan liar (Pungli).

Ia memaparkan dalam APBD, anggaran langsung di Dispora tercatat sebesar Rp 20,7 miliar. Rinciannya Rp 1,1 Miliar untuk pengembangan dan kebijakan olahraga, Rp 937 juta untuk pengembangan pemasyarakatan olahraga dan Rp 14,5 miliar untuk pembenahan sarana olahraga. Sementara itu, sisanya digunakan untuk administrasi dan pembinaan kewirausahaan dan kepemudaan.

Anggaran untuk penyelenggaraan Haornas, kata Haryono, masuk ke pagu pengembangan pemasyarakatan olahraga Rp 100 juta. Belum lagi anggarannya ditunjang dari penyediaan piagam dan piala yang anggarannya mencapai Rp 157 juta.

Diberitakan sebelumnya Kadispora Garut, Kuswendi, membenarkan adanya penarikan biaya pendaftaran tersebut. Menurutnya pemungutan itu akan digunakan untuk menutupi kekurangan anggaran yang ada dalam APBD.

“Memang kita memungut biaya Rp 250 ribu untuk peserta futsal dan Rp 50 ribu untuk peserta catur. Sementara Cabor lainnya saya kurang tahu,” ujar Kuswendi kepada “GE” saat ditemui di lingkungan Gor Pesona, Jalan Proklamasi, Kamis (5/10/17).

Menurutnya anggarannya di APBD murni Rp 50 juta dan perubahan Rp 20 juta. Total anggaran Haornas Rp 70 juta.

Kuswendi menandaskan praktik serupa telah dilakukan pada kegiatan “napak tilas” hari jadi Garut. Ia berjanji akan membuka pagu anggaran secara terbuka. (Farhan SN)****

The post <center>Indikasi Korupsi? Anggaran Haornas Rp 100 juta, Ngakunya Hanya Rp 70 juta<center> appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Menghibur Warga, Ratusan Kusir Delman Adu Cepat di Lapangan Cihuni

$
0
0

GARUT, (GE).- Ratusan kusir delman selama dua hari sengaja meliburkan diri  dari menarik delmannya. Dalam dua hari tersebut para kusir delman dari berbagai daerah beralih profesi sementara menjadi joki di landasan pacu, Lapangan Cihuni, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Sabtu-Minggu (7-8/10/17).

Eksebisi pacuan kuda yang diikuti 200 lebih kusir ini diprakarsai oleh Paguyuban Kusir Delman Kabupaten Garut. Selain diikuti para kusir delman asal Garut, gelaran langka ini juga diikuti sejumlah penarik delman dari beberapa wilayah se Jawa Barat.

Tak pelak, perlombaan langka ini menjadi hiburan menarik nan seru warga sekitar. Antusiasme warga untuk menyaksikan pacuan kuda ini begitu tampak sejak hari pertama perlombaan digelar. Terlihat ribuan penonton bergerombol di sekeliling Lapangan Cihuni. Riuh redah dan sorak sorai penonton tak terelakan saat para joki dadakan memacu kuda kudanya dengan kecepatan maklsimal.

Seolah mereka tak mempedulikan cuaca yang panas. Bahkan Bupati Garut, Rudy Gunawan tak beranjak dari tempat duduk kehormatan untuk menyaksikan adu cepat para kusir delman tersebut. Bupati nampak asyik menonton pacuan kuda, sembari sesekali memberi semangat kepada para kusir yang sedang berlomba di lintasan pacu.

Salah seorang panitia penyelenggara, Asep Heri, mengatakan, para kusir delman yang mengikuti kegiatan ini lebih dari 200 orang. Mereka tak hanya berasal dari Garut, tapi juga luar Garut seperti Bandung, Tasik, dan Cirebon.

“Kegiatan ini selain dalam rangka silaturahmi para kusir delman, juga untuk menjaring bibit atlit muda, mencari joki terbaik dan kuda terbaik. Bahkan Ini sudah merupakan budaya masyarakat di sini, setiap tahun kami menggelar acara semacam ini,” ungkapnya.

Asep menambahkan, untuk pemenang lomba selain mendapatkan uang pembinaan dan hadiah, juga mendapatkan piala bergilir dari Bupati Garut. Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan menyampaikan apresiasinya atas gelaran acara pacuan kuda yang diadakan para kusir delman.

Menurut Rudy, selain memberi hiburan kepada masyarakat, kegiatan ini juga merupakan pengembangan wisata daerah yang bisa menarik kunjungan wisata. Ditambahkannya, Pemkab Garut dalam waktu dekat akan membangun arena pacuan kuda yang memadai di wilayah Citiis, kawasan Gunung Guntur.

“ Kita akan gunakan lahan yang berada di luar lapangan Camping di Citiis. Untuk pacuan kuda, di sana ada lahan sekitar 10 hektare yang bisa digunakan,” ujarnya.

Ada hal yang unik dalam kegiatan ini, siapa pun yang menang dalam lomba tersebut wajib menghibur penonton.  Bagi pemenang dalam pacuan kuda tersebut diwajibkan menari di atas kuda pacuannya dengan diiringi musik tradisional bangreng. Keseruan bertambah, saat pemenang dan timnya mengeluarkan saweran kepada penonton.

Salah seorang kusir delman yang menjadi peserta, Agus, mengaku bahagia bisa mengikuti acara tersebut. Sebelum bertanding, Agus mempersiapkan segalanya termasuk persiapan fisik, menjaga makanan dan berlatih, tentunya.

“Bahagia lah, bisa ikut dalam balapan kuda ini. Selain hiburan, kita juga bisa bisa melatih kuda supaya menjadi kuda yang tangguh. Untuk itu, sebelum bertanding saya mempersiapkan segalanya, termasuk fisik dan kesehatan kuda yang akan bertanding,” ungkapnya. (Fauziani) ***

Editor: Kang Cep.

The post <center>Menghibur Warga, Ratusan Kusir Delman Adu Cepat di Lapangan Cihuni<center> appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Kental Aroma Korupsi, Kejari Garut Segera Periksa Penyelenggara Haornas

$
0
0

GARUT, (GE).- Aroma korupsi pada penyelenggaraan Hari Olahraga Nasional (Haornas) mulai mengemuka. Kegiatan tersebut telah menggunakan dobel anggaran yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta memungut uang pendaftaran dari peserta. Bahkan penyelenggaraan kegiatannya pun terkesan alakadarnya.

Berdasarkan hasil penelusuran “GE”, penyelenggaraan Haornas hanya dilakukan selama dua hari. Padahal anggaran dari APBD dicantumkan sebesar Rp 100 juta. Belum lagi anggaran untuk piala dan piagam dialokasikan secara terpisan. Tak berhenti sampai di situ saja, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) masih memungut uang pendaftaran dari peserta.

Pungutan yang dilakukan Dispora besarnya bervariatif, seperti untuk tim futsal dipungut Rp 250 ribu tiap timnya. Sementara untuk Cabor Catur dipungut Rp 50 ribu tiap orang yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Data lainnya mengungkapkan, peserta yang menjadi juara pada cabang olah raga (Cabor) futsal untuk juara ke satu mendapatkan hadiah sebesar Rp 2,3 juta, juara ke dua Rp 1,7 juta dan juara ke tiga 1,5 juta. Sementara untuk kejuaraan catur juara ke satu mendapatkan hadiah sebesar Rp 1,3 juta, juara ke dua Rp 1 juta, juara ke tiga dapat hadiah Rp 800 ribu, juara ke empat Rp 600 ribu, juara ke lima Rp 400 ribu dan juara ke enam mendapatkan hadiah Rp 200 ribu.

Menanggapi persoalan ini, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Garut, Mamik Suligiono, mengaku akan segera menurunkan anggotanya untuk mendalami informasi tersebut. Mamik menegaskan akan menindak semua praktik yang mengarah terhadap tindak pidana korupsi.

“Dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi dengan insfektorat. Kita akan gali informasi yang sudah beredar ini,” ujarnya.

Menurut Mamik, tentunya Kejari Garut selalu melakukan langkah preventif agar tidak terjadi praktik korupsi. Melihat permasalahan ini, tentunya ia takkan tinggal diam. Langkah penindakan akan dilakukan jika memang ada laporan yang otentik.

“Tentu akan kita periksa. Namun kita butuh data yang lengkap,” ujarnya kepada “GE” saat ditemui di halaman Gedung Kajari Baru di Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut. (Fauziani/Farhan SN)***

The post <center>Kental Aroma Korupsi, Kejari Garut Segera Periksa Penyelenggara Haornas<center> appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Indikasi Korupsi Penyelenggaraan Haornas, Wabup Dukung Langkah Hukum Kejari Garut

$
0
0

GARUT, (GE).- Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman menanggapi serius permasalahan kegiatan Hari Olah Raga Nasional (Haornas) yang terindikasi korupsi agar segera ditindak secara hukum. Namun sebelum itu, dirinya memastikan akan memanggil Kadispora, Kuswendi untuk dimintai keterangan.

“Tentunya jika memang terbukti ada kesalahan apalagi tindak pidana korupsi kita dukung untuk diproses. Namun saya ingin tahu dulu sejauh mana pelanggaran yang dilakukan panitia penyelenggara,” ujar Wabup, Kamis (12/10/17) di Pendopo Garut.

Ia melanjutkan, transfaransi dalam hal anggaran tentunya sangatlah penting. Semua anggara yang digunakan tentunya harus diketahui publik. Apalagi memungut anggaran dari publik untuk uang pendaftarannya.

“Memang Haornas itu sudah ada anggarannya dalam APBD. Namun jika memang kurang penyelenggara boleh memungut uang pendaftara,” ungkap Helmi.

Helmi menandaskan yang penting pihak penyelenggara jangan mencoba bermain-main dengan anggaran. Dirinya berjanji akan meminta pertanggungjawaban terkait penggunaan anggara Haornas.

Helmi mengaku sempat menerima laporan kalau penyelenggaraan Haornas memungut kepada peserta. Namun untuk kegiatan seperti ini tentunya tak melanggar. Asalkan dimusyawarahkan. Namun dirinya pun sedikit heran masalahnya alokasi dalam APBD untuk penyelenggaraan Haornas itu sudah besar. Belum lagi ada dukungan dari beberapa pperusahaan yang memberikan Corporate Social Responsibility (CSR).

“Saya kira anggaran Rp 100 juta sudah besar untuk kegiatan internal ASN Pemkab Garut yang hanya diselenggarakan selama dua hari. Belum lagi ada bantuan CSR dari perusahaan,” katanya.

Terkait persoalan ini yang dalam waktu dekat akan segera ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, ia mendukung langkah itu. Menurutnya, jika memang ada tindakan pidana korupsi ia mendukung langkah Kejari. Tujuannya tak lain agar terwujud pemerintahan yang terbebas dari tindak korupsi. (Useu G Ramdani)***

The post <center>Indikasi Korupsi Penyelenggaraan Haornas, Wabup Dukung Langkah Hukum Kejari Garut<center> appeared first on Dari Garut Untuk Dunia.

Viewing all 44 articles
Browse latest View live